Kamis, 30 April 2020

(Review Buku) Terjemahan Girls In The Dark by Akiyoshi Rikako

Review Buku J-Lit Girls In The Dark by Akiyoshi Rikako



Judul : Girls In The Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit  Haru
Jumlah Halaman : 288


Jadi ini adalah buku terjemahan jepang pertama yang aku baca dengan genre thailler dan mistery karena sebelumnya aku belum pernah baca buku dengan genre serupa dan ternyata aku bener-bener suka banget! Cuman butuh waktu satu hari buat aku ngebacanya.

Jadi buku ini menceritakan kematian misterius dari Ketua Klub Sastra bernama Shirashi Itsumi. Tidak ada yang tau apakah ia di bunuh ataukah bunuh diri. Itsumi di temukan tewas di dekat kompleks sekolahnya, tertelungkup dengan tubuh bersimbah darah dan dengan bunga lily di tangannya. seminggu setelah kematian Itsumi, klub sastra pun memulai kembali pertemuan mereka dengan nama pertemuannya yaitu yami-nabe. 


Cerita dimulai dengan pembukaan dari ketua klub sastra yang baru yaitu Sumikawa Sayuri. sayuri memimpin pertemuan dengan niat mengenang dan menyelidiki tentang kematian Itsumi ketua klub sebelumnya yang juga merupakan sahabatnya. karena kabarnya pembunuh Shirashi Itsumi berada di antara anggota klub sastra itu sendiri. 

Buku ini di ceritakan dengan sudut pandang orang pertama dan dalam satu waktu. tapi kalian gak akan bosan membacanya karena akan diajak menebak-nebak siapa pembunuh sebenarnya. Yang aku suka juga dari buku ini, pembaca seperti diajak mengikuti kegiatan dalam klub sastra tersebut. kita akan merasa bahwa kita "Hadir" dan menyaksikan langsung kejadian yang terjadi dalam pertemuan yami-nabe itu.

Dan endingnya enggak ketebak bener-bener plot twist! Padahal waktu aku ngebaca novel ini aku punya dua teori tentang pembunuhan Itsumi ini dan teori aku ternyata salah semua dan endingnya bener-bener sakit banget. Buku ini bagus banget di baca untuk orang yang baru mulai baca buku bergenre thriller mistery karena akan menjadi sebuah pacuan untuk membaca karya-karya Akiyoshi sensei yang lainnya.



"Manusia adalah makhluk yang mengejar barang yang tidak bisa ia dapatkan; baik itu cinta, kekuatan, maupun status sosial. Namun, sosok manusia yang mengejar semua itu dengan sepenuh hati, terlihat sangat bodoh, tapi di saat bersamaan, juga terlihat menyentuh. Kemudian kita juga mengejar pria seperti Gatsby, orang yang tulus dan menawan, karena kita tahu bahwa orang seperti dia hanyalah ilusi dan tidak nyata." -hlm 152

"Kalau kesialan seseorang itu adalah madu yang manis, rahasia seseorang itu adalah rempah-rempah berkualitas tinggi. Rahasia akan menjadikan kehidupan orang yang mengetahuinya menjadi harum dan memberikan rasa penuh akan cita rasa." -hlm 227

"Kau pernah bepikir ini membunuh seseorang? Aku ada. orang yang ingin aku bunuh. Kalau aku bisa membunuh orang ini, mati pun tidak mengapa. Rasa benciku sampai seperti itu." -hlm 54